serupa gerimis, puisi menyimpan tangismu diamdiam, turun perlahan, di malam yang tak pernah kau akui mencintai sepinya sebuah sajak kau nyalakan di malam yang demikian rapuh, serapuh dadamu yang tak mampu menahan tangis kau merasa menjadi malam yang tak pernah dicintai, selain dikutuk mercusuar yang sepi, laut yang gaduh dan perahu yang kehilangan arah engkau merasa menjadi perahu kecil yang terombang ambing di laut badai di kerdip pasi cahaya mercusuar yang sepi engkau merasa menjadi badai di laut yang gaduh memecah di pantai yang jauh menghempashempas tak henti kau merasa menjadi mercusuar di laut badai, kerdip demikian sepi, di dalam deru, demikian pasi cahaya, demikian sepi Jogja, 2011
PANGKALAN NOKHTAH
BalasHapusSenja turunkan hujan
siang menyusup ke mana
Singgahan sebentar ini
bagai koma pada catatan
Pangkalan beradu kita
lelah tertinggal pecah
Nokhtah kecil di hujung
menyekat dan mengepung.
7 Ramadhan 32H
Kampus Salik KB.