serupa gerimis, puisi menyimpan tangismu diamdiam, turun perlahan, di malam yang tak pernah kau akui mencintai sepinya
sebuah sajak kau nyalakan di malam yang demikian rapuh, serapuh dadamu yang tak mampu menahan tangis
kau merasa menjadi malam yang tak pernah dicintai, selain dikutuk mercusuar yang sepi, laut yang gaduh dan perahu yang kehilangan arah
engkau merasa menjadi perahu kecil yang terombang ambing di laut badai di kerdip pasi cahaya mercusuar yang sepi
engkau merasa menjadi badai di laut yang gaduh memecah di pantai yang jauh menghempashempas tak henti
kau merasa menjadi mercusuar di laut badai, kerdip demikian sepi, di dalam deru, demikian pasi cahaya, demikian sepi
Jogja, 2011
Komentar
Posting Komentar