Kanak kanak yang melipat kertas itu, kini menemuimu tuan, mencari perahunya yang terdampar di bukit, mimpimu saat itu
Hujan yang turun di bulan itu tuan, kabarkan pohon tak lagi tabah, menunggu kemarau yang tak menepati janjinya sendiri
Kanak yang membayangkan rumahmu, melukis dengan cat air: tiang listrik yang marah pada angin, "Jangan ganggu mimpi anak itu"
Siapakah kanak kanak yang membayangkan hidup demikian keras, mungkin engkau yang menggambar demikian tergesa, di dalam mimpimu malam ini
Malang, 2011
Komentar
Posting Komentar